BBC FM adalah radio komunitas yang dikelola oleh warga desa Babakan, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon. BBC FM adalah ide kreatif dari para pemuda desa Babakan bekerjasama dengan komunitas para santri pondok-pondok pesantren disana.
BBC adalah generasi radio kedua yang didirikan didesa Babakan. Sebelumnya pada tahun 1997-an, para pemuda setempat pernah pula merintis sebuah radio gelap. Radio tersebut lama tidak mengudara disebabkan kerusakan alat yang tidak pernah kunjung diperbaiki, hingga akhirnya ditinggalkan para penyiarnya. Dengan semangat yang sama, untuk mengisi waktu luang para pemuda setempat dengan berbagai kegiatan positif kemudian BBC FM didirikan. BBC juga sekaligus untuk menjawab kerinduan mereka akan kehadiran radio sebagai media hiburan dan informasi. Nama radio sendiri diambil dari daerah dimana radio berdiri yakni “Babakan Ciwaringin” disingkat menjadi BBC.
Untuk mendukung eksistensi radio, kepengurusan DPK dan BPPK dibentuk. Melalui rapat warga Ketua DPK dipilih dari komunitas pesantren, sedangkan ketua BPPK dari tokoh pemuda. Selanjutnya studio radiopun didirikan didukung dana patungan para pemuda dan santri, serta donator utama dari ketua DPK. Studio BBC FM berada di lingkungan pondok-pondok pesantren berbaur dengan kompleks rumah-rumah hunian warga. Berbeda dengan studio rakom lain yang umumnya menumpang dirumah warga, studio BBC dibangun khusus dengan bangunan sederhana dari bahan bambo dan kayu. Studio BBC FM terletak ditanah halaman belakang rumah milik Kyai muda Nuruzzaman, ketua DPK (Dewan Penyiaran Komunitas) BBC FM. Walaupun berada disekitar pondok-pondok pesantren, tetapi pengelolaan radio BBC FM dilakukan secara bersama-sama antara para santri, warga, dan para pemuda desa Babakan.
Berdiri Diatas Semua Golongan
Sejak didirikan pada Tanggal 07 Juli 2008, hingga kini BBC FM telah mengudara kurang lebih selama dari 5 bulan pada Frekuensi komunitas 107,7 FM. Radius jangkauan BBC FM mencakup desa-desa disekitar wilayah Kec. Ciwaringin.
BBC FM memiliki slogan “berdiri diatas semua golongan”. Dengan slogan itu, BBC FM bertekad akan terus mengusung isu-isu keragaman dan perbedaan (pluralism). BBC FM akan bertekad terus menyuarakan semangat dan nilai-nilai “toleransi” dan “kebersamaan” melalui radio. Menurut mereka tidak semestinya perbedaan baik suku, agama, golongan, dan kelompok menjadi pemicu konflik dan perpecahan di masyarakat. Keberadaan BBC diharapkan akan memperkuat ikatan kebersamaan dan kekeluargaan bagi siapapun dan kelompok manapun selama mereka mau menafikan segala bentuk perbedaan. Tekad menjadi radio semua golongan itu, sepertinya ingin menepis anggapan selama ini bahwa komunitas pesantren cenderung sangat tertutup, eklusife, dan anti perbedaan.
Selain konsent pada ranah isu keragaman, BBC FM pun akan konsisten mengusung dan melestarikan tradisi-tradisi dan kebudayaan lokal yang telah lama berkembang dan mengakar kuat di masyarakat. BBC FM menegaskan diri tidak akan berpihak kepada kelompok-kelompok yang anti perbedaan dan anti tradisi. Secara terang-terangan komunitas radio BBC FM akan terus melakukan perlawanan terhadap gerakan “Wahabisme”. Salah satu kelompok atau gerakan yang mereka anggap anti toleransi, anti perbedaan, dan anti terhadap tradisi dan budaya lokal. Upaya perlawanan antara lain dilakukan dengan terus mentradisikan ritual-ritual keagamaan ala NU seperti Tahlilan, Sholawatan, Berjanji, dan tradisi-tradisi NU lain.
Saat ini untuk mewujudkan misi-misi tersebut, BBC FM mengadakan acara talkshow khusus seputar isu dialog agama dan kebudayaan. Dengan menghadirkan nara sumber dari tokoh-tokoh baik pesantren maupun dari komunitas lain, talkshow rutin dijadwalkan minimal 3 kali dalam seminggu. Persoalan-persoalan yang diangkat adalah seputar pemahaman keagaman humanis dan toleran, serta persoalan-persoalan realitas perbedaan/kemajemukan.
Realitas desa babakan dimana banyak terdapat pondok-pondok pesantren menjadi pertimbangan lain bagi BBC untuk menjadikan radio sebagai salah satu media bagi peningkatan keilmuan para santri. Untuk itu acara kajian kitab kuning dijadikan sebagai salah satu acara unggulan radio BBC FM. Selain itu, ada pula program acara yang dikhususkan untuk mensosialisasikan program kegiatan instansi-instansi, seperti pemerintah desa, BPD, dan pihak kecamatan, serta informasi seputar warga desa Babakan.
Untuk program Off Air, BBC FM aktif melakukan pendampingan atau advokasi terhadap korban kekerasan, khususnya perempuan. Terakhir BBC FM mendampingi salah seorang korban KDP (Kekerasan Dalam Pacaran) sehingga bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Selain itu, BBC FM pernah pula mengawal salah seorang warga yang menjadi korban perusahaan fiktif, hingga korban bisa dijemput dan dikembalikan kepada keluarganya.
Terus Belajar Menuju Radio Komunitas
Minimnya pengalaman dalam mengelola radio komunitas telah mendorong para kru BBC FM untuk terus belajar banyak dari para penggiat radio-radio komunitas lain. Dukungan dari tokoh-tokoh Kyai, para santri, dan tokoh masyarakat merupakan salah satu motivasi pendorong untuk terus maju mengembangkan diri.
Hingga saat ini, harapan dan misi radio memang belum sepenuhnya terwujud. Program acara radio masih terus berubah-rubah sesuai kondisi dan masukan dari warga. Sedangkan dari sisi pendengar, BBC FM masih terus berupaya menarik perhatian pendengar sebanyak-banyaknya. Untuk itu, mereka mencoba konsisten mengudara setiap hari mulai pukul 10.00 pagi sampai pukul 12.00 malam.
Penyiar BBC FM sendiri hingga saat ini masih terbatas, namun kini mereka telah memiliki beberapa orang penyiar perempuan. Hal ini merupakan perkembangan baik, sebab awalnya BBC FM cukup kesulitan melibatkan kelompok perempuan aktif di radio. Apalagi terbentur oleh aturan dan kebiasaan dilingkungan pondok pesantren Babakan yang sangat membatasi akses perempuan dalam berbagai kegiatan publik, termasuk berkiprah menjadi penyiar radio.
Dengan segala keterbatasan dan kekurangan, BBC tidak putus asa terus menerus secara bertahap memperbaiki diri menuju radio komunitas. Radio warga dengan cita-cita besar : ingin turut serta menciptakan perdamaian dan persaudaraan antar sesama dengan melintasi batas-batas perbedaan baik agama, suku, adat, maupun golongan. [ ]
Selasa, 12 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
salam kenal dan sukses untuk seluruhcrew
BalasHapus